Senin, 30 Maret 2009

Akankah WGM seperti Situ Gintung?

Situ berasal dari bahasa Sunda yang mempunyai arti danau. Manfaat dibangunnya situ (danau) adalah menyediakan air untuk irigasi atau penyediaan air di perkotaan, meningkatkan navigasi, menghasilkan tenaga hidroelektrik, menciptakan tempat rekreasi atau habitat untuk ikan dan hewan lainnya, pencegahan banjir dan menahan pembuangan dari tempat industri seperti pertambangan atau pabrik (Wikipedia).

Namun tidak semua danau buatan mempunyai semua manfaat seperti di atas. Belanda membangun situ Gintung, awalnya hanya untuk menampung air hujan dan menyediakan air bagi ladang pertanian di sekitarnya. Sejalan dengan perkembangan waktu, fungsi itu bertambah menjadi tempat wisata alam dan air. Bagaimana bisa menjelaskan, sebuah bangunan konservasi air yang semula dianggap memberikan faedah bisa berubah menjadi penyebab musibah?
Konstruksi Situ Gintung yang terbuat dari urukan tanah, bukan merupakan faktor utama penyebab jebolnya tanggul. Intensitas hujan yang cukup tinggi selama tiga hari berturut turut serta volume air yang tertampung di dalam situ dalam waktu singkat melebihi daya tampung. Maka, saluran pelimpas (pintu air) yang hanya selebar lima meter, tidak mampu mengeluarkan air dari dalam situ.
Faktor alam, terkadang menjadi kambing hitam dari suatu bencana yang terjadi. Namun kesalahan manusia bukannya tidak ada. Di mana fungsi pengawasan dari pemerintah selama ini? Tidak hanya instansi yang menangani masalah air, namun instansi yang menangani kependudukan dan tata ruang juga turut bertanggung jawab.
Kasus terbakarnya Depo Pertamina di Plumpang, beberapa waktu lalu, juga memunculkan pertanyaan, kelayakan dan keamanan sebuah bangunan yang berpotensi bahaya bisa begitu dekat berdampingan dengan permukiman padat penduduk. Situ atau waduk atau bangunan lainnya yang berpotensi menimbulkan bahaya tentu mempunyai jarak aman tertentu atau radius bebas dalam jarak tertentu dari permukiman. Namun karena kebutuhan manusia akan perumahan maka faktor keselamatan menjadi diabaikan.
Ada hal yang menarik, tercatat 99 orang meninggal dan 126 lainnya dilaporkan hilang (SOLOPOS, 30/3). Masyarakat yang mendiami, rumahnya berhimpitan persis dengan tanggul justru bisa selamat sedangkan lainnya tidak menyadari karena kebanyakan masih lelap tidur. Jebolnya tanggul tidak terjadi secara tiba-tiba, namun pada dini hari, masyarakat yang mendiami tepat di sisi tanggul sudah merasa ada indikasi tanggul akan jebol.
Ada selang waktu sekian jam, hal ini dimanfaatkan masyarakat untuk menyelamatkan diri. Kearifan lokal yang terlupakan adalah ketika akan ada suatu bencana, masyarakat dahulu biasanya membunyikan kentungan untuk memberitahukan yang lain agar bersiap atau waspada. Sistem kentungan sebagai alat komunikasi tradisional sudah dilupakan dengan hadirnya alat komunikasi modern. Budaya kentungan sebagai sistem peringatan dini sebenarnya bisa meminimalisasi jumlah korban jiwa. Namun kuasa Sang Pencipta tidak ada yang bisa menghalangi dan menghentikan.

Sedimentasi
Bagaimana dengan Waduk Gajah Mungkur (WGM)? Waduk dengan luas 8.800 ha di Kabupaten Wonogiri ini dibangun pada tahun akhir tahun 1970 dan beroperasi tahun 1978, diperkirakan mampu berumur 100 tahun. Kedalaman waduk yang semula 24 meter, saat ini hanya tinggal 16 meter. Diduga, tingginya tingkat sedimentasi menyebabkan fungsi waduk menjadi kurang optimal serta umur waduk menjadi pendek. Upaya mencegah pendangkalan dengan cara pengerukan tidak mampu mengimbangi laju sedimentasi yang demikian cepat.
Rehabilitasi lahan di bagian hulu yang telah dilakukan oleh pemerintah pusat maupun daerah serta masyarakat secara swadaya tetap belum bisa mengurangi tingginya laju sedimentasi. Jenis tanah yang peka terhadap erosi juga turut mempengaruhi, di samping perilaku manusia yang kurang peduli terhadap pengelolaan lahan secara benar dan baik, turut andil dalam memperparah kondisi.
Saat hujan sedikit saja, pintu air sudah harus dibuka, dan bisa ditebak, wilayah hilir yaitu Kabupaten Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Gresik menjadi banjir, masih ditambah dengan luapan anak Bengawan Solo. Beberapa wilayah Soloraya juga merasakan dahsyatnya luapan air Bengawan Solo.
Sudah ada beberapa kajian untuk menangani banjir, baik di wilayah solo maupun di wilayah hilirnya, di antaranya dengan pembangunan dam atau waduk di beberapa titik sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo, sehingga limpasan atau tumpahan air dari WGM masih dapat ditahan di waduk-waduk buatan tadi, tidak langsung menuju hilir. Lalu, mengurangi konsentrasi genangan air di permukiman dengan cara membangun polder-polder penampung air juga salah upaya mencegah banjir khususnya di wilayah Solo.
Waduk sebagai bangunan konservasi air, hanyalah salah cara untuk mengurangi risiko dan potensi banjir. Banyak faedah dapat diambil darinya. Namun, musibah juga bisa terjadi apabila tidak dikelola secara arif dan bijaksana. Akankah kita menunggu WGM menjadi seperti Situ Gintung? Wallahualam. - Oleh : Agus Soebandhi, PNS Departemen Kehutanan, tinggal di Solo

Warga Duwet bangun dam baru secara swadaya

Manyaran (Espos) Untuk mengairi lahan pertanian dan kebutuhan sehari-hari, seperti mandi dan minum, warga Duwet, Desa Kepuhsari, Manyaran membangun dam baru secara swadaya. Pembangunan dam baru itu atas partisipasi kaum boro setempat.

Pernyataan itu disampaikan Kepala Dusun Duwet, Suradi, saat ditemui Espos di Kantor Desa Kepuhsari, Jumat (20/3). Didampingi Sekdes Kepuhsari, Maryanto, Suradi menceritakan dam baru itu dibangun di atas Dam Duwet yang mengalami kebocoran.
”Dam itu, sama-sama dibangun di Dusun Duwet, letaknya di hulu sungai dengan panjang 12 meter dan tinggi tiga meter. Sekarang ini swadaya masyarakat sudah mencapai Rp 11 juta.”
Suradi mengatakan pembangunan dam tersebut inisiatif dari warga boro. ”Ke depan, kaum boro menginginkan pembuatan bak penampung air sehingga bisa dipergunakan untuk mencukupi kebutuhan air minum warga, selain juga untuk irigasi,” ujarnya.

Tanggungan rekanan
Pembangunan dam itu, jelasnya, sudah menghabiskan 114 paralon. Terpisah, Kepala Dinas Pengairan, Energi, Sumber Daya Mineral (PESDM) Wonogiri, Arso Utoro, saat ditemui Espos, menjelaskan perbaikan Dam Duwet yang bocor masih menjadi tanggungan rekanan. Didampingi Kasi Bina Teknik, Karno, Arso menyatakan pembangunan dam tersebut masih wewenang dinas lama.
”Walau demikian, tim sudah kami minta untuk melakukan pengecekan. Perbaikan telah dilakukan oleh rekanan dari CV Gamarjaya karena masih masa pemeliharaan,” ujarnya.
Arso menjelaskan informasi yang diperoleh dari tim, bocornya dam itu karena kesalahan teknis. “Bronjong yang dipasang di fondasi rusak. Walau demikian, pembangunan dam tersebut tidak menyalahi bestek. Penempatan bronjong dimaksudkan untuk memperkuat struktur.”
Diberitakan SOLOPOS (20/3), belum genap setahun dibangun, Dam Duwet bocor. Akibatnya tanaman padi yang baru berumur sekitar satu bulan terancam gagal panen. Pemerintah Kecamatan Manyaran meminta pelaksana pembangunan untuk segera memperbaiki dam itu, sehingga petani tidak dirugikan. - Oleh : tus

SISTEM INFORMASI SMUN 1 MUNTOK BERBASIS WEB

Tentang membangun website pada sekolah berbasis client server dengan menggunakan PHP Triad

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan dan teknologi informasi berkembang cukup pesat dan menghasilkan inovasi-inovasi baru yang senantiasa terus berubah ke arah yang lebih baik. Informasi menjadi kata kunci dalam berbagai aspek kehidupan. Siapa yang dapat menguasai informasi, baik penguasaan dalam proses penyajian, maupun mendapatkan, ia akan bisa tampil survive di tengah persaingan yang sedemikian ketat. Dengan alasan inilah perhatian terhadap proses informasi menjadi sangat di tekankan.
Saat ini dengan hadirnya internet sebagai wujud perkembangan teknologi informasi, pemenuhan kebutuhan terhadap proses telah menjadi keharusan. Melalui internet, siapapun dengan mudah dapat mengakses informasi. Terlebih lagi dengan adanya dukungan perangkat Wireless Communication, seperti Handpone, Notebook, PDA, dan perangkat sejenis lainnya, yang dengan itu memungkinkan akses proses informasi tentang apa saja dari seluruh dunia dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja.
Di dalam Implementasinya, internet sudah merambah ke hampir semua sisi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, bahkan antar Negara (Internasional). Internet berperan dalam dunia politik, pemerintahan, sosial ekonomi, bisnis, kebudayaan, pendidikan dan sebagainya. Oleh karena itu kemudian muncul beragam istilah, diantaranya E-Government, E-Commerce, E-Banking, E-Learning, dan E-Education. E-Learning dan E-Education merupakan dua istilah yang digunakan dalam dunia akademik/pendidikan.
SMU N 1 MUNTOK sebagai lembaga pendidikan yang cukup diminati di kota Muntok. Dari tahun ke tahun jumlah siswa baru yang diterima semakin bertambah. Akan tetapi siswa yang masuk ke lembaga pendidikan ini kebanyakan berasal dari daerah Muntok, ini berarti SMU N 1 MUNTOK belum begitu dikenal di daerah lain. Dari hari ke hari persaingan di antara lembaga pendidikan semakin ketat dalam memperebutkan pelanggan dalam hal ini adalah murid. Untuk menarik murid baru, maka suatu lembaga pendidikan harus mempunyai suatu strategi jitu, salah satu cara adalah dengan meningkatkan fasilitas di lembaga pendidikan tersebut. Di samping itu promosi juga tidak kalah pentingnya, promosi bertujuan agar lembabaga pendidikan itu lebih di kenal di masyarakat luas.
Sekarang ini masyarakat membutuhkan segala informasi yang serba cepat dan akurat sehingga aplikasi website salah satunya dapat dimanfaatkan oleh pihak SMU N 1 MUNTOK sebagai sarana promosi, komunikasi dan interaksi dengan masyarakat, masyarakat juga di mudahkan dalam hal mendapatkan informasi mengenai SMU N 1 MUNTOK. Dan juga ini dimaksudkan untuk lebih menambah citra SMU N 1 MUNTOK di kalangan masyarakat umum. Dari latar belakang masalah di atas maka penulis mengambil kesimpulan untuk mengangkat judul “SISTEM INFORMASI SMUN 1 MUNTOK BERBASIS WEB.”

I.2. Rumusan Masalah
Perumusan masalah dari latar belakang yang ada adalah bagaimana mewujudkan upaya agar bisa menghadirkan kemudahan kepada masyarakat dalam proses mengakses informasi, khususnya tentang SMU N 1 MUNTOK?.

I.3. Batasan Masalah
1. Hasil penelitian ini berbentuk simulasi aplikasi website tentang SMU N 1 MUNTOK.
2. Pembuatan aplikasi dengan menggunakan software utama PHP dan Mysql sebagai databasenya.
3. informasi yang disajikan adalah Informasi tentang Sejarah Sekolah, Visi dan Misi Sekolah, Prestasi-prestasi yang diperoleh oleh Sekolah, Fasilitas-fasilitas serta peralatan yang dimiliki oleh Sekolah, Buku-buku yang dimiliki Perputakaan, Staf Pengajar/Guru, Jurusan yang dimiliki oleh Sekolah, dan Informasi Kegiatan OSIS.
4. Website SMU N 1 MUNTOK terdiri dari 2 halaman yaitu halaman user dan halaman admin. Halaman user dapat diakses oleh semua orang, sedangkan halaman admin hanya bisa diakses oleh administrator.
5. Penulis tidak akan membahas hal-hal yang spesifikasi mengenai SMU N 1 MUNTOK terutama mengenai hal-hal yang menyangkut intern sekolah seperti jadwal pelajaran, daftar nilai siswa, pembagian kelas, dll.

I.4. Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud diadakan penelitian ini adalah:
1. Untuk menghasilkan suatu situs web dinamis yang dapat menyajikan informasi di SMU N 1 MUNTOK.
2. Untuk memberikan kemudahan dalam publikasi informasi agar SMU N 1 MUNTOK lebih dikenal di luar kota Muntok.
3. Sebagai bahan untuk menyusun tugas skripsi pada STMIK AMIKOM YOGYAKARTA.
Sedangkan tujuan penulis menyusun skripsi ini adalah:
1. Untuk menerapkan ilmu yang telah di dapat di STMIK AMIKOM YOGYAKARTA kedalam masyarakat dengan cara menghasilkan web dinamis.
2. Mengembangkan pola keilmuan dan membuka wawasan tentang ilmu pengetahuan baru yang sesuai dengan bidang teknologi informasi khususnya pemrograman internet.
3. Sebagai syarat kelulusan strata satu di STMIK AMIKOM YOGYAKARTA.

I.5. Metode Pemerolehan Data
Adapun metode-metode yang penulis lakukan adalah sebagai berikut:
1. Metode Observasi Lapangan
Metode ini dilakukan untuk mengetahui objek yang akan dilakukan penelitian.
2. Metode Wawancara
Metode ini dilakukan dengan cara melakukan dialog langsung dengan narasumber yaitu Kepala Sekolah SMU NEGERI 1 MUNTOK dan juga beberapa Staf Tata Usaha serta Guru.
3. Metode Studi Pustaka
Metode ini dilakukan dengan cara membaca buku-buku sumber dan dokumen-dokumen yang mempunyai kaitan dengan penyusunan karya tulis ini, agar kekurangan informasi dan data dapat dilengkapi.

I.6. Sistem Penulisan Laporan
Laporan penelitian ini akan disusun secara Sistematika ke dalam 6 (enam) bab, yang masing-masing bab diuraikan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisikan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan penelitian, metode pemerolehan data, dan sistem penulisan laporan.
BAB II DASAR TEORI
Berisikan tentang ringkasan teori yang terkait, mencakup pembahasan tentang internet, teknologi website, perangkat lunak yang digunakan (software: web programming, web design, web server, web browser dan web editor).

BAB III GAMBARAN UMUM
Gambaran umum tempat penelitian yaitu SMU N 1 MUNTOK yang berisikan tentang visi dan misi, sejarah dan juga perihal yang menyangkut tentang SMU N 1 MUNTOK.
BAB IV STUDI ANALISIS DAN PERANCANGAN
Pada tahap analisis, berisikan serangkaian proses analisis terhadap rencana pengadaan proyek yang akan dibangun.
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM
Gambaran interface web yang dibangun, disini juga akan di jelaskan tentang user manual dari sistem yang telah dibuat.
BAB VI PENUTUP
Berisikan kesimpulan dari uraian pembahasan pada lembar sebelumnya, saran untuk proses pengembangan serta harapan

Website Biasa Dan Aplikasi Web

Website Biasa Dan Aplikasi Web
Perbedaan Mendasar dari website Biasa dan Aplikasi Web ialah Kedinamisan suatu website.
Namun seiring dengan waktu perbedaan ini menjadi sangat besar sekali. Kebanyakan kita mengangap CMS seperti Joomla,Drupal,Mambo dan cms lain bukan aplikasi tapi website biasa.Ini salah karena Cms merupakan Aplikasi web dinamis.
Tapi seiring dengan waktu applikasi web merupakan sesuatu yang lebih disukai dari pada web desktop.
Kenapa Pengembang banyak memilih web Aplikasi dari pada desktop website:

1.Kemudahan Untuk Berinteraksi dengan Database

2.Dapat dijalankan hampir sistem operasi

3.Dapat Di Design Secara Praktis Dan Banyak Lain keuntungannya

Jumat, 20 Februari 2009

Tema dalam perancangan website

Tema yang akan disajikan dalam website sangat menentukan dalam perancangan website. Website yang baik menyampaikan tema dalam elemen-eleman yang dikoordinasi secara harmonis. Elemen-elemen yang vital dalam perancangan website adalah:

1. Warna
Pilih warna sesuai yang akan disajikan. Warna hitam menyatakan eksklusif, warna abu-abu berarti professional, warna biru memberikan kesan high technolgy dan lain sebagainya. Jumlah warna juga perlu dipikirkan, jumlah warna sebaiknya 2 atau 3 saja.

2. Elemen-elemen dalam disain
Elemen-elemen disain mencerminkan kesan yang akan ditampilkan. Website professional cenderung menampilkan elemen-elemen garis, lengkung yang lembut. Web site remaja cenderung menampilkan elemen-elemen yang mempunyai kontast tinggi dan sebagainya.

3. Layout
Layout bisa memberikan kesan ramai, sederhana dan sebagainya.
Layout ini meliputi peletakan menu dan peletakan isi. layout yang banyak judul artikel memberikan kesan ramai, layout yang hanya menampilkan beberapa elemen utama menimbulkan kesan sederhana dan lain sebagainya.


Proweb sebagai web developer Indonesia yang professional merancang disain dengan cermat sesuai kebutuhan anda. Kunjungi website kami di www.prowebpro.com .